Panduan Lengkap Memulai Investasi Properti Tips dari Samera Propertindo

Investasi properti adalah salah satu jenis investasi yang sering dijadikan pilihan utama untuk berinvestasi di berbagai belahan dunia dan begitu juga di Indonesia. Jika dilihat dari daftar orang terkaya di dunia, banyak yang berhasil masuk ke daftar tersebut memiliki sumber kekayaan yang berasal dari properti. 

Pada umumnya setiap orang secara tidak langsung akan berinvestasi di properti, seperti pada saat mereka harus membeli sebuah rumah untuk hunian dan kemudian menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dikemudian hari. 

Untuk Anda baru ingin memulai terjun ke investasi properti, kami telah mempersiapkan sebuah panduan dasar yang lengkap agar Anda bisa mendapatkan gambaran besar tentang investasi properti. 

Apa itu investasi properti?

Berdasarkan definisi investasi itu sendiri, investasi adalah suatu kegiatan dimana Anda melakukan penanaman modal yang dapat berupa uang atau sumber daya pada suatu aset, lembaga atau instrumen investasi dengan harapan Anda akan mendapatkan keuntungan di kemudian hari.

Jika membahas investasi secara spesifiknya investasi properti, maka dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan bisnis yang berhubungan dengan penanaman modal dalam bentuk bangunan atau tanah untuk dikembangkan atau dijual kembali untuk menghasilkan keuntungan, baik sekarang atau di masa yang akan datang. 

Investasi properti termasuk salah salah satu bisnis yang relatif menjanjikan, asal dilakukan dengan strategi dan cara yang tepat. Selain itu, bisnis ini juga terbilang cukup fleksibel, yang artinya jangka waktu untuk mendapatkan pengembalian atas investasi dapat ditentukan sesuai keinginan Anda. Misalkan strategi flipping cocok untuk Anda yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan jika investasi pada kavling atau kos-kosan.

5 Keuntungan Investasi Properti

Secara umum, ada beberapa keuntungan investasi properti yang menjadikannya sangat menarik bagi investor dibandingkan berinvestasi di jenis investasi lainnya, yaitu:

  1. Harga properti cenderung meningkat 

Seiring bertambahnya populasi, kebutuhan akan tempat tinggal pasti meningkat. Sedangkan, ketersediaan lahan yang dapat dibangun untuk hunian sangatlah terbatas. Hal ini menjadi penyebab harga properti yang cenderung akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari rata-rata, setidaknya ada potensi kenaikan harga properti paling tidak 10 hingga 15 persen setiap tahunnya.

Jika Anda membeli pada harga, lokasi dan kondisi rumah yang tepat, bukan tidak memungkinkan Anda bisa mendapatkan keuntungan hingga seratus persen. 

  1. Investasi properti bisa menghasilkan pemasukan dari beberapa sumber

Inilah salah satu alasan mengapa investasi properti sangat diminati, karena hanya dengan 1 aset Anda berkesempatan bisa mendapatkan keuntungan ganda. 

Contohnya, Anda membeli 1 unit ruko dan menyewakannya kepada pihak lain. Maka, Anda akan mendapatkan keuntungan dari harga sewa dan keuntungan dari selisih harga jika Anda menjualnya dengan harga yang lebih tinggi daripada harga saat Anda beli. 

  1. Resiko investasi properti relatif lebih rendah

Investasi properti memiliki resiko yang relatif lebih rendah karena pergerakan atau fluktuasi harga tergolong rendah. Berbeda halnya jika Anda berinvestasi pada emas atau saham dimana harganya berubah setiap waktunya dan sangat dipengaruhi oleh berita. 

Selain itu, karena harga yang selalu meningkat dan potensi pemasukan ganda, turut  meminimalisir resiko dari investasi properti.

  1. Properti bisa dijadikan agunan untuk mengajukan pinjaman

Bagi investor properti yang telah berpengalaman, fasilitas untuk menjadikan properti yang diinvestasikan sebagai agunan untuk mendapatkan dana segar menjadi alasan utama memilih berinvestasi properti. Dengan perhitungan yang benar, fasilitas pinjaman ini bisa digunakan mengakuisisi properti lainnya atau untuk menghasilkan arus kas positif. 

  1. Properti dapat dilihat fisiknya

Beberapa investasi seperti saham atau obligasi hadir tanpa wujud fisik yang bisa Anda lihat. Memang menguntungkan, namun bisa membuat Anda ragu akan kejelasannya. Karena itu, banyak orang yang lebih menyukai jenis investasi yang bisa terlihat fisiknya, seperti properti.

Karena wujudnya fisiknya yang bisa dilihat dan dirasakan, Anda tentu akan semakin yakin akan kejelasannya. Jadi, bila Anda ingin melakukan investasi menguntungkan yang bisa dilihat secara fisik, investasi properti sangat layak untuk dicoba.

Strategi Investasi Properti

Seperti investasi saham, seorang investor bisa mengadopsi berbagai strategi untuk menganalisa harga saham dari sebuah perusahaan dan memproyeksikan potensi keuntungan yang bisa diperoleh, hal yang sama juga berlaku saat hendak berinvestasi properti. Namun, yang perlu diingat, setiap strategi memiliki tingkat resikonya dan harus disesuaikan dengan tingkat toleransi yang bisa Anda terima. Beberapa strategi umum yang biasa digunakan orang dalam berinvestasi properti adalah:

  1. Beli dan Simpan

Bagi Anda tidak memiliki banyak waktu, tetapi ingin berinvestasi properti, maka ini strategi yang paling konservatif dan bisa dilakukan. Anda hanya perlu membeli sebuah properti dan menyimpannya selama beberapa tahun atau hingga kenaikan harganya sudah memenuhi target keuntungan (capital gain) yang Anda inginkan. 

  1. Disewakan

Dengan membeli properti yang tepat, Anda bisa menyewakan properti tersebut untuk menghasilkan pemasukan rutin setiap bulan atau setiap tahunnya. Pemasukan ini bisa Anda gunakan untuk membayar biaya perawatan, cicilan KPR dan kelebihannya bisa Anda gunakan untuk diinvestasikan kembali. 

  1. Renovasi Untuk Dijual (Flipping)

Ini lah strategi yang sering digunakan bagi investor yang menginginkan pengembalian dana yang cepat. Biasanya investor akan mencari properti dibawah harga pasaran, biasanya mencari penjual yang sedang membutuhkan dana cepat, properti yang dilelang oleh bank atau rumah tua. Setelah mendapatkannya, properti tersebut akan diperbaiki atau renovasi sehingga bisa meningkatkan harga jualnya.

  1. Bangun Bagi

Jika memiliki dana lebih atau sudah memiliki lahan kosong, Anda bisa bekerjasama dengan developer properti dengan sistem bangun bagi. Yang artinya, Anda akan menyediakan lahan dan pihak developer akan bertanggung jawab untuk membangun dan memasarkan properti yang dibangun. Sebagai gantinya, Anda bisa mendapatkan sejumlah unit properti sesuai persetujuan yang kemudian bisa Anda gunakan atau jual sendiri. 

  1. Pengembang Properti Pasif (Armchair Investor)

Menjadi pengembang properti pasif berarti Anda menyediakan modal dalam bentuk uang kepada pengembang properti. Kemudian, oleh pihak pengembang properti akan menggunakan dana tersebut untuk mengembangkan proyek properti sehingga menghasilkan ekuitas. 

Strategi seperti ini cocok untuk Anda yang memiliki dana tetapi tidak memiliki pengetahuan dan keahlian untuk mengembangkan dan memasarkan proyek sendiri. Strategi ini lebih menguntungkan daripada strategi konvensional seperti beli dan tahan. Tetapi, memiliki resiko yang lebih tinggi, seperti risiko pengembangan gagal, proyek tidak terjual habis atau gagal pasar. 

  1. Pengembang Properti Aktif

Keterbalikan dari pengembangan properti pasif, sebagai pengembangn properti aktif, Anda akan berperan langsung sebagai pemilik modal, pengembang dan pemasar dari proyek Anda sendiri. Tentunya menjadi pengembang properti aktif membutuhkan sumber daya yang lebih banyak. 

  1. Crowdfunding

Inilah strategi investasi properti masa kini yang banyak diminati oleh kalangan muda karena bisa dilakukan dengan modal yang relatif kecil. Secara singkat, cara kerja crowdfunding bermula dari pihak penyelenggara yang menentukan sejumlah modal yang akan digalang untuk berinvestasi pada suatu properti (hotel, kos-kosan dan sebagainya). Kemudian dari total modal tersebut akan dibagi menjadi sejumlah saham atau lot yang bisa Anda beli. 

Disaat Anda membeli saham atau lot tersebut, secara tidak langsung Anda akan menjadi pemilik dari proyek. Anda akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang dibagikan oleh pihak penyelenggara secara berkala. 

Namun, perlu diperhatikan bahwa ada penyelenggara crowdfunding memberlakukan locking period, sehingga saham atau lot yang Anda beli tidak dapat dijual sebelum periode berakhir.

Itulah 7 strategi investasi properti yang umum digunakan dan jika dinilai dari tingkat kesulitannya, strategi berinvestasi properti melalui crowdfunding sebagai yang termudah dan menjadi pengembang properti aktif menjadi yang tersulit.

Tips Sebelum Memulai Investasi Properti

Sebelum memulai berinvestasi pada suatu properti, sangat dianjurkan untuk mempelajari secara pasti proses jual beli properti, seluk beluk dari properti yang hendak dibeli dan tentunya melakukan perencanaan yang matang. Sebab, banyak faktor eksternal yang bisa menyebabkan kerugian atau membatalkan sebuah transaksi. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti sebelum terjun ke dunia investasi properti, seperti:

  1. Tentukan Anggaran

Anggaran yang Anda tentukan diawal akan menjadi panduan untuk mengadopsi strategi investasi apa yang akan dijalankan kedepannya. Sebab seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada strategi yang membutuhkan modal minim dan modal yang lebih besar. 

Dalam penentuannya, perlu diestimasi biaya-biaya seperti, akuisisi, renovasi, pemasaran dan perawatannya.Walaupun investasi properti relatif minim resiko, Anda tetap harus mempersiapkan untuk skenario terburuknya. 

  1. Tentukan Strategi 

Pilih strategi sesuai dengan anggaran dan profil risiko Anda. Jika Anda masih baru dalam hal investasi properti, sebaiknya memilih strategi yang lebih minim resiko, walaupun keuntungannya lebih sedikit.

  1. Tentukan Kriteria dan Riset

Selanjutnya, tentukan kriteria properti yang sesuai dengan strategi dan anggaran seperti, harga, lokasi dan spesifikasi properti. Kriteria ini bisa menjadi dasar Anda melakukan riset dari dari situs jual beli rumah atau meminta bantuan agen properti. 

  1. Lakukan Survei

Setelah menemukan properti yang potensial, Anda wajib melakukan survei lokasi dan lingkungannya untuk menilai kondisi sebenarnya. Jika ada hal yang perlu diperbaiki dari properti tersebut, akan lebih baik jika mengajak tukang atau teknisi agar bisa mengestimasi biaya perbaikan atau renovasi yang dibutuhkan sebelum mengambil keputusan. 

  1. Bangun Relasi

Dengan relasi yang kuat, investasi properti bisa lebih mudah dan menguntungkan. Rajin-rajinlah membangun relasi dengan pihak bank, kontraktor, tukang / teknisi dan agen properti. 

  1. Gunakan Jasa Penilai (Appraisal)

Jasa penilai akan menilai harga wajar dari properti. Dengan mengetahui nilai wajarnya, akan membantu Anda untuk melakukan negosiasi akan harga jual yang diajukan oleh pemilik properti. Selain itu, dengan mengetahui nilai wajarnya, Anda dapat melakukan perencanaan untuk mengatur arus kas seandainya Anda berencana mengagunkan properti tersebut ke bank.

  1. Pastikan Bebas dari Sengketa

Gunakan jasa notaris terpercaya untuk melakukan pengecekan status dan keabsahan dokumen dari properti properti yang hendak Anda beli.

Itulah sekilas gambaran besar dunia investasi properti, semoga wawasan diatas bisa menjadi awal dari perjalanan investasi properti yang menguntungkan. Sebuah catatan penting terakhir adalah sebagai seorang investor, Anda wajib membekali diri dengan pengetahuan dan skill yang cukup untuk mengambil keputusan yang tepat. 

Bagi Anda yang memiliki pengalaman dan wawasan lainnya, silahkan bagikan pada kolom komentar dibawah ini.


Kirim

Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.

Lihat Artikel Lainnya

Lihat Semua